Instruksi pemilihan (selection) adalah instruksi yang dipakai untuk
memilih satu atau dari beberapa kemungkinan aksi berdasarkan suatu
persyaratan. Instruksi seleksi digunakan untuk menyatakan pernyataan
kondisi (bersyarat) dari sebuah inputan dimana kondisi mana yang
memenuhi syarat yang ditentukan, dan nilai yang diberikan adalah benar
atau salah.
Kondisi yang dimaksud disini adalah dengan menggunakan operator
logika, yang nantinya hasilnya adalah dua kemungkinan yaitu benar atau
salah.
Beberapa instruksi pemilihan (Selection) yaitu if() dan switch()-Case
Instruksi seleksi if()
Digunakan untuk memilih alternatif apabila suatu kondisi syarat
dipenuhi, atau memilih satu alternatif dari dua kemungkinan berdasarkan
apakah syarat terpenuhi atau tidak.
Ada beberapa bentuk dari instruksi seleksi if().
Bentuk if()
Konsepnya adalah :
if(kondisi){
Statement;
}
Kondisi = bentuk kondisi pernyataan yang dipersyaratkan.
Statement Benar = kode pernyataan (kode blok) yang akan dijalankan ketika kondisi yang diminta adalah benar.
Contoh 1:
$A = 10;
if( $A==10 ) echo “Benar”;
Pada contoh di atas pada baris pertama variabel $A bernilai 10,
kemudian pada baris ke 2 digunakan instruksi untuk mempertanyakan apakah
variabel $A adalah sama dengan 10. Karena variabel $A pada baris 1
adalah 10 maka jawabannya adalah benar, maka program akan mengerjakan
instruksi benar dengan mencetak “Benar”;
Pada contoh di atas dapat juga dituliskan dengan bentuk :
if( $A==10 )
echo “Benar”;
atau
if( $A==10 ){ echo “Benar”; }
atau
if( $A==10 ){
echo “Benar”;
}
Contoh 2 :
$A = “P”;
$B = 10;
if($A==”P” && $B==10){
echo “Benar”;
echo “Nilainya adalah $A dan $B”;
}
Dari contoh di atas menggunakan sebuah logika AND ( &&) dimana logika tersebut mensyaratkan jika kondisi bernilai benar maka semua kondisi harus bernilai benar dan jika salah satu kondisi bernilai salah, maka akan semua kondisi akan bernilai salah.
Pada contoh 2 di atas bahwa kondisi untuk kedua kondisi yaitu $A==B
dan $B==10 adalah keduanya benar maka akan menjalankan kode blok
pernyataan pencetakan “Benar” dan “Nilainya adalah $A dan $B”.
Contoh 2 :
$A = “P”;
$B = 10;
if($A==10 && $B==10){
echo “Benar”;
echo “Nilainya adalah $A dan $B”;
}
Pada contoh di atas untuk kondisi yang dipersyaratkan adalah bernilai salah, maka kode blok statement tidak akan dijalankankan.
Bentuk if() else
Konsepnya adalah :
if(kondisi){
Pernyataan Benar;
}else{
Pernyataan Salah;
}
Kondisi = bentuk kondisi pernyataan yang dipersyaratkan.
Pernyataan Benar = kode pernyataan (kode blok) yang akan dijalankan ketika kondisi yang diminta adalah benar.
Pernyataan Salah = kode pernyataan (kode blok) yang akan dijalankan ketika kondisi yang diminta adalah salah.
Jadi jika menggunakan if() else pasti adalah salah satu yang akan dijalankan.
Contoh 1 :
$A = “P”;
$B = 10;
if($A==”P” && $B==10){
echo “Benar”;
echo “Nilainya adalah $A dan $B”;
}else{
echo “Salah”;
echo “Nilainya adalah Bukan $A dan Bukan $B”;
}
Dari contoh di atas kondisi yang diberikan adalah benar, maka kode yang dijalankan adalah pada blok pernyataan yang benar.
Contoh 2:
$A = “P”;
$B = 10;
if($A==”P” && $B==5){
echo “Benar”;
echo “Nilainya adalah $A dan $B”;
}else{
echo “Salah”;
echo “Nilainya adalah Bukan $A dan Bukan $B”;
}
Dari contoh di atas kondisi yang diberikan adalah salah, maka kode yang dijalankan adalah pada blok pernyataan yang salah.
Contoh 3:
$A = “L”;
if($A==”L”) echo “Laki-Laki”; else echo “Perempuan”;
Dari contoh di atas kondisi yang diberikan adalah benar, maka kode yang dijalankan adalah pada blok pernyataan yang benar.
Kode di atas dapat dituliskan
$A = “L”;
if($A==”L”)
echo “Laki-Laki”;
else
echo “Perempuan”;
atau bisa dituliskan
$A = “L”;
if($A==”L”) {
echo “Laki-Laki”;
}else {
echo “Perempuan”;
}
Bentuk if() elseif() else
Konsepnya adalah :
if(kondisi 1){
Pernyataan Benar 1;
}elseif(kondisi 2){
Pernyataan Benar 2;
}else{
Pernyataan Salah;
}
Kondisi 1= bentuk kondisi pernyataan yang dipersyaratkan untuk kondisi pertama.
Pernyataan Benar 1 = kode pernyataan (kode blok) yang akan dijalankan ketika kondisi 1 yang diminta adalah benar.
Kondisi 2= bentuk kondisi pernyataan yang dipersyaratkan untuk kondisi kedua setelah kondisi 1 bernilai salah.
Pernyataan Benar 2 = kode pernyataan (kode blok) yang akan
dijalankan ketika kondisi 2 yang diminta adalah benar setelah kode blok
Pernyataan Benar 1 dengan kondisi 1 yang salah.
Pernyataan Salah = kode pernyataan (kode blok) yang akan dijalankan ketika kondisi 1 dan kondisi 2 yang diminta adalah salah.
Jadi jika menggunakan if() elseif() else pasti adalah salah satu yang akan dijalankan.
Contoh 1 :
$A = “P”;
$B = 10;
if($A==”P” && $B==5){
echo “Benar”;
echo “Nilainya adalah $A dan $B”;
}else if($A==”P” && $B==10) {
echo “Benar”;
echo “Nilainya adalah $A dan $B”;
}else{
echo “Salah”;
echo “Nilainya adalah Bukan $A dan Bukan $B”;
}
Dari contoh di atas kondisi 1 yang diberikan adalah salah, maka kode
akan meminta kondisi 2, ketika kondisi 2 adalah benar maka akan
menjalankan Pernyataan benar 2, dan jika kondisi 2 salah maka akan
menjalankan Pernyataan Salah.
Instruksi seleksi switch() case: break;
Instruksi switch() case digunakan sebagai instruksi pemilihan dimana
aksi yang akan dilakukan bergantung pada nilai dari satu macam variabel
saja. Berbeda dengan penggunaan seleksi if() yang mensyaratkan kondisi
tertentu. Dengan kata lain, variabel yang dipakai menentukan pilihan
aksi (case) terhadap nilai (value) variabel tersebut, mungkin variabel
tersebut memiliki banyak macam nilai dan setiap nilainya berkaitan
dengan satu macam aksi.
Bentuk Instruksi switch() case: break;
switch(variabel){
default:
Pernyataan standar;
break;
case value 1:
Pernyataan 1;
break;
case value 2:
Pernyataan 2;
break;
case value n:
Pernyataan ke n;
break;
}
Konsep di atas menjelaskan bawah untuk variabel adalah nilai yang
akan diseleksi dan akan dibuat case pada setiap case di dalamnya.
default:
Pernyataan;
break;
Adalah pernyataan yang dikerjakan jika variabel tidak memenuhi di setiap case value.. yang diberikan.
case value: (nilai yang sama dengan variabel)
Pernyataan;
break;
Adalah pernyataan yang dikerjakan jika value sesuai dengan nilai variabel yang diberikan.
Setiap default maupun case diakhiri dengan tanda titik dua ( : ) bukan titik koma ( ; )
Dan di setiap blok default maupun case harus diakhiri dengan break; dengan tanda semikolon ( ; ) diakhirnya.
Contoh 1:
$bulan = 1;
Switch($bulan){
default:
echo “Tidak ada bulan itu (Bulan hanya 1 sampai 12”;
break;
case 1:
echo “Januari”;
break;
case 2:
echo “Pebruari”;
break;
case 3:
echo “Maret”;
break;
case 4:
echo “April”;
break;
case 5:
echo “Mei”;
break;
case 6:
echo “Juni”;
break;
case 7:
echo “Juli”;
break;
case 8:
echo “Agustus”;
break;
case 9:
echo “September”;
break;
case 10:
echo “Oktober”;
break;
case 11:
echo “Nopember”;
break;
case 12:
echo “Desember”;
break;
}
Dari contoh di atas diketahui bahwa nilai variabel $bulan =1. Ketika
dipakai dengan menggunakan switch dengan meminta variabel yang digunakan
adalah $bulan, maka case yang dijalankan adalah yang sesuai dengan
nilai variabel dari $bulan. Pada kasus di atas nilai $bulan = 1, maka
case value yang dikerjakan adalah case dengan nilai (value) yang sama
dengan variabel $bulan yaitu case 1:
Silahkan dicoba dengan mengganti nilai variabel $bulan dengan mencoba mengganti angka 1 sampai dengan 13.
Contoh 2:
$A = “A”;
Switch($A){
default:
echo “Tidak masuk dalam kategori”;
break;
case “A”:
echo “Kategori Amat Baik”;
break;
case “B”:
echo “Kategori Baik”;
break;
case “C”:
echo “Kategori Sedang”;
break;
case “D”:
echo “Kategori Jelek”;
break;
}
Dari contoh di atas diketahui bahwa variabel $A =”A”. Ketika dipakai
dengan menggunakan switch dengan meminta variabel yang digunakan adalah
$A, maka case yang dijalankan adalah yang sesuai dengan nilai variabel
dari $A. Pada kasus di atas nilai $A= “A”, maka case value yang
dikerjakan adalah case dengan nilai (value) yang sama dengan variabel
$bulan yaitu case “A”:
Silahkan dicoba dengan mengganti nilai variabel $A dengan mencoba mengganti dengan B, C, D, dan atau E.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar